Newest Post

penjelasan routing

| Kamis, 26 Maret 2015
Baca selengkapnya »


Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling berkomunikasi).
Jenis-Jenis Routing
Routing memiliki 3 jenis konfigurasi yaitu: Minimal Routing yaitu proses routing sederhana pada area lokal saja, Static Routing, dan Dynamic Routing.
Static Routing
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router yang berada didalam jaringan.
Contoh Routing Static
Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah routing yang dilakukan secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara otomatis tergantung dari keadaan jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Kesimpulannya, Routing dinamik adalah pengisian data routing secara otomatis pada table routing.

Dynamic Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Dalam dinamik router, Admin hanya menentukan bagaimana router mempelajari paket, otomatis router akan mempelajarinya sendiri. Rute pada dinamik routing akan berubah sesuai dengan yang dipelajari oleh router.


Dynamic routing digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu rute untuk tujuan yang sama. Dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing. Protocol ini digunakan untuk mengikuti perubahan kondisi pada suatu jaringan. Protocol routing didesain tidak hanya untuk rute backup jika rute utama tidak berhasil,  tapi juga untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk ke tujuan.

Macam-macam Routing Dynamic :
  • RIP (Routing Information Protocol)
  • IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
  • OSPF (Open Shortest Path First)
  • EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
  • BGP (Border Gateway Protocol)
 Perbedaan Spesifik antara Routing Static dan Dynamic:
Routing Static
Routing Dynamic
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX

penjelasan routing

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 26 Maret 2015
With 0komentar

penjelasan tentang ZigBee

| Jumat, 09 Januari 2015
Baca selengkapnya »
ZigBee

Zigbee
Zigbee adalah standar protokol komuniksi berdaya  rendah untuk teknologi JSN. Zigbee diatur dalam standar 802.15.4, digunakan untuk komunikasi data pada sistem kontrol dan monitoring secara nirkabel. Simbol dari Zigbee dapat ditunjukkan pada gambar 2.5. (Faludi, 2011)


 
Gambar 1. Simbol Zigbee

Fungsi utama dari JSN adalah untuk menghubungkan antar sensor supaya membentuk suatu jaringan sehingga lebih mudah dikontrol dan di-monitoring. Teknologi JSN, cenderung membutuhkan bandwidth yang sempit, sehingga penggunaan protocol Zigbee pada teknologi ini cendetung lebih hemat daya jika dibandingkan dengan teknologi nirkabel lain. Perbandingan protokol WiFi, Bluetooth, dan Zigbee  menurut (Kazem et al, 2007) adalah seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Jaringan Nirkabel



1. Zigbee dan Standar IEEE 802.15.4

 Zigbee menawarkan jaringan full mesh yang mampu mnghubungkan 64.000 perangkat dalam satu jaringan. Zigbee dirancang untuk menghubungkan perangkat dengan jangkauan yang sangat luas, pada suatu industri, dalam satu sistem kontrol. Fitur yang ditawarkan untuk implementasi jaringan Zigbee yaitu Zigbee dan Zigbee Pro. Fitur zigbee didesain untuk membangun jaringan yang relatif lebih kecil, mampu menghubungkan ratusan perangkat dalam satu jaringan. Sedangkan fitur yang ditawarkan oleh Zigbee Pro mudah dalam penggunaan dan mampu medukung jaringan dengan ribuan perangkat dalam satu jaringan.(Somani dan Patel, 2012)


Gambar 2. Layer Zigbee

Zigbee memiliki 4 buah layer seperti ditunjukkan pada gambar 2. Dua layer terbawah, medium access control dan physical diatur dalam standar IEEE 802.15.4. Adapun deskripsi dari dua  layer ini adalah
a.    Phisical layer
Phisical layer dalam standar IEEE 802.15.4 mengatur hardware untuk komunikasi dan kontrol  media nirkabel secara langsung. Layer ini menangani semua tugas yang melibatkan akses ke perangkat keras Zigbee, meliputi pemilihan channel, pendeteksian energi / daya, dan clear channel untuk  membatu pemilihan channel.
b.    Medium access control (MAC)
MAC layer menyediakan interface antara physical layer dan network layer. Layer  ini  menyediakan MAC data services dan  MAC management services. MAC data service menyediakan pengiriman dan penerimaan dari MAC Protocol Data Units (MPDU) melewati physical data service. Sedangkan MAC management service meyediakan interface menuju MAC sub layer Management Entity Service Access Point (MLME-SAP).

2. Standar perangkat Zigbee

2.1 Zigbee Logical Device
Ada 3 kategori node dalam jaringan zigbee, yaitu coordinator, router, dan end device (Somani dan Patel, 2012). Penjelasan dari masing-masing node adalah sebagai berikut.
a.    Coordinator
Membentuk suatu root dalam suatu jaringan. Dalam suatu jaringan yang menggunakan Zigee, hanya ada satu yang berfungsi sebagai coordinatorCoordinator bertanggung jawab selama inisialisasi jaringan dan memilih berbagai parameter jaringan seperti frekuensi radio, channelunique network identifier, dan setting berbagai parameter lainnya.
b.    Router
Router berfungsi sebagai perantara antar node, serta menyampaikan data dari perangkat yang lain. Router dapat terhubung dengan jaringan yang sudah ada, menerima koneksi dari perangkat yang lain, dan dapat pula sebagai repeater dalam suatu jaringan. Dengan adanya router maka jangkauan Zigbee dapat diperluas.
c.    End Device
End device merupakan node yang membutuhkan daya paling sedikit. End device dapat mengumpulkan berbagai informasi dari sensor. Fungsi dari end device dalam jaringan zigbee adalah untuk berkomunikasi terhadap parent (dapat berupa coordinator atau router) dan tidak dapat meneruskan data dari perangkat yang lain yang letaknya jauh.
2.2 Zigbee Phisical Device
Berdasarkan kemampuan dalam memproses data, ada 2 tipe utama yang disediakan oleh IEEE 802.15.4, yaitu Full Function Device (FFD) dan Reduced Function Device (RFD). Full Function Device (FFD) dapat berfungsi dalam semua mode operasi standar 802.15.4, yaitu mekanisme routing, mengkoordinasi dan menangani semua fungsi, serta melakukan pembacaan dan pengukuran data. Node yang harus bertidak dalam mode FFD adalah coordinator dan router, sedangkan end device dapat bertidak sebagai FFD atau RFD sesuai dengan kebutuhan. Device yang bekerja dalam mode FFD dalam jaringan zigbee selalu dalam kondisi aktif. Reduced Function Device (RFD), merupakaan limited version dari IEEE 802.15.4. Mode RFD tidak dapat me-routing-kan packet dan harus selalu berasosiasi dengan FFD. End device hanya melakukan fungsi yang terbatas, seperti pengukuran data, monitoring kondisi lingkungan, dan mengkontrol external device, dimana cocok untuk beroperasi pada mode RFD. End device harus selalu terhubung dengan router atau coordinator yang melakukan fungsi FFD. Adapun keuntungan dari RFD adalah menghemat konsumsi daya, dimana hanya melakukan fungsi yang terbatas dalam standar IEEE 802.15.4. (Somani dan Patel, 2012)

penjelasan tentang ZigBee

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 09 Januari 2015
With 0komentar

Definisi Lan, Wan & Man

| Kamis, 17 Juli 2014
Baca selengkapnya »

1.      LAN (Local Area Network
     
Local Area Network atau LAN, merupakan suatu Jenis Jaringan Komputer dengan mencakup wilayah lokal. Dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup sederhana dan populer, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya


            Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, di perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN.

2.      MAN (Metropolitan Area Network)

            Metropolitan Area Network atau MAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena Jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer.



Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall moderen yang saling berhubungan antar kota.

3.      WAN (Wide Area Network)

      Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN. Teknologi jaringanWAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.



Definisi Lan, Wan & Man

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 17 Juli 2014
With 0komentar
Prev
▲Top▲